Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar: Tantangan Pengangguran Masih Serius, Pemprov Harus Hadirkan Lapangan Kerja Nyata

  


Bandung, Pantaunews.id – Isu ketenagakerjaan kembali mencuat di tengah peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Barat. Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat, Asep Suherman, menyoroti persoalan pengangguran yang masih tinggi meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya sedikit penurunan pada tingkat pengangguran terbuka (TPT).

Data BPS Februari 2025 menunjukkan TPT berada di angka 6,74 persen, turun tipis dari 6,75 persen pada Agustus 2024. Namun, Asep menegaskan bahwa penurunan angka persentase ini tidak bisa dijadikan ukuran perbaikan nyata.

“Sebab faktanya, jumlah pengangguran justru bertambah dari 1,77 juta orang menjadi 1,81 juta orang. Artinya, tantangan pengangguran di Jawa Barat masih serius. Pemerintah Provinsi Jabar harus lebih agresif dalam menghadirkan lapangan kerja baru,” ujar Asep Suherman usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Jadi Jabar ke-80, Selasa (19/8/2025).

Menurutnya, momentum peringatan hari jadi provinsi yang telah menginjak usia delapan dekade ini harus dijadikan bahan refleksi bersama. Asep menilai, momen tersebut sebaiknya menjadi komitmen kolektif pemerintah dan masyarakat untuk menekan angka pengangguran yang masih membayangi.

Ia menambahkan, strategi penciptaan lapangan kerja tidak bisa hanya mengandalkan investasi berskala besar. Menurut pandangannya, pembangunan ekonomi kerakyatan di level desa juga harus mendapat perhatian serius.

“Program yang digulirkan Pemprov Jabar melalui RPJMD 2025–2029 perlu dikawal bersama. Harapan kami, sektor UMKM, ekonomi kreatif, pertanian, hingga pariwisata benar-benar menjadi motor pertumbuhan yang bisa menyerap tenaga kerja lokal,” jelas Asep.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Jawa Barat agar mampu bersaing di dunia kerja. Pendidikan vokasi dan pelatihan kerja, tegasnya, harus benar-benar selaras dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.

“Kita memiliki bonus demografi. Jika tidak ditangani dengan baik, pengangguran akan tetap tinggi. Tetapi kalau diarahkan dengan benar, ini bisa menjadi kekuatan besar untuk mewujudkan Jabar Istimewa,” pungkasnya.***

Redaksi

0 Komentar