Angka Stunting di Jabar Tinggi, Sri Rahayu Ajak Kalangan Emak-Emak Peduli Tumbuh Kembang Anak




Karawang,Pantaunews.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Golkar, Sri Rahayu, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diselenggarakan di Aula Kantor Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Minggu (19/10/2025).

Dalam

kegiatan tersebut, Sri menemukan sejumlah permasalahan yang masih menjadi keluhan masyarakat, terutama terkait Stunting.

Masih

tingginya angka stunting di Indonesia termasuk di Provinsi Jawa Barat menjadi perhatian serius pemerintah. Sehingga, upaya untuk menurunkan angka stunting terus dilakukan oleh berbagai pihak terkait termasuk peran serta legislatif, tak terkecuali DPRD Jabar, hingga berbagai elemen masyarakat.

‎Hal itu disampaikan Anggota DPRD Jabar, Sri Rahayu kepada Warga saat melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.

"

Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan anak normal seusianya. Stunting merupakan kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek dibandingkan teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi,” terangnya.

Ia

mengatakan, melalui kegiatan yang dibawakan juga oleh Sekdes Parung Mulya, tentu saja akan menampung aspirasi dari masyarakat.

Hari ini memang saya utamakan untuk bertemu dengan Kader Posyandu dan ibu hamil, ibu menyusui, orang tua, orang muda. Supaya ada kesadaran untuk menjaga anaknya terhindar dari stunting,” paparnya.

Intinya

, semua pihak harus bersama-sama melawan stunting.

Kemudian partisipasi pemerintah daerah terhadap penanganan stunting ini harus berjalan maksimal,” ujarnya.

Ia

menuturkan, stunting dimulai sejak terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma. Jika orang tua mengalami kekurangan gizi, hal ini dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang embrio sejak hari pertama sampai 38 minggu di dalam rahim.

Bisa juga kebiasaan merokok yang bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang otak bayi di dalam kandungan,” ujarnya.

Dia

berharap, Sumedang harus bisa turun tingkat stuntingnya pada tahun 2025 dengan nol persen. Mengingat, Pemkab Sumedang telah gencar gencarnya melaksanakan sosialisasi penanganan stunting. Tentunya ke depan harus ada kinerja yang betul-betul bisa dilakukan secara bersama-sama di Jabar.

Selain fokus pada perencanaan dan anggaran, tentunya harus melakukan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait secara pentahelix. Kemudian dengan media, pelajar semua kita melakukan kerjasama dalam rangka penurunan angka stunting di Jabar,” ujarnya.

Sri

menambahkan, tujuan Kegiatan ini, selain menyerap aspirasi juga menyiapkan diri agar nantinya tercipta anak-anak sumber daya manusia yang benar-benar berkualitas dan terbebas dari stunting.

Pihaknya

melibatkan Puskesmas agar masyarakat secara teratur menimbang anaknya memeriksakan kesehatan anaknya ke Posyandu dan Puskesmas sehingga betul-betul bisa terhindar dari stunting.

Jika terdeteksi sejak dini, Insya Allah stunting ini tidak akan mengenai anak anak kita,” pungkas Sri Rahayu Anggota DPRD Jabar Fraksi Golkar.

‎Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Desa Neneng Herlina menyampaikan terima kasih kepada anggota DPRD Jawa Barat Sri Rahayu yang telah berkunjung dan memberikan pemaparan mengenai langkah-langkah penanganan serta penurunan angka stunting di Desa Parung Mulya. (Lex) 

Redaksi

0 Komentar